Sumber dan Tahap Seleksi
seseorang yang akan menjadi anggota PASKIBRAKA harus memalui
beberapa seleksi. tahap-tahap seleksi ini juga menentukan jenjeang
kepaskibrakaan seseorang, yaitu PASKIBRAKA tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan
Nasional
Tahap-tahap
seorang calon akan dipilih/diseleksi di SMAnya, selanjutnya ia mengikuti
seleksi didaerah tingkat II dengan materi seleksi meliputi tes tulis,
wawancara, baris bebaris, kesegaran jasmani, kesenian, dll. Tes tulis dan
wawancara, meliputi bidang pengetahuan umum, pengetahuan daerah; nasional dan
internasional, kepemudaan, nasionalisme dan sejarah perjuangan bangsa. Apabila
berhasil lolos maka ia akan maju seleksi tingkat I(Propinsi) dan bagi yang
tidak berhasil, akan menjadi anggota PASKIBRAKA di daerah tingkat
II(Kabupaten/Kota) yang bersangkutan.
Seleksi
di tingkat I yang merupakan gabungan perserta seleksi tingkat II, peserta
diasramakan dan materi seleksi hamper sama dengan tingkat II tetapi dengan
bobot yang lebih tinggi. Selama di asrama peserta seleksi akan dilihat tingkah
lakunya alam kehidupan sehari-hari. Dari kegiatan ini akan nampak kemampuan non
akademis. Dalam asrama ini pola pembinaan sama dengan system pembinaan
PASKIBRAKA yaitu menggunakan metode desa/ keluarga bahagia.
Dari
seleksi tingkat propinsi ini dipilihsepasang utusan (1 putera dan 1 puteri),
untuk menjadi anggota PASKIBRAKA di tingkat nasional. Bagi peserta yang tidak
berhasil akan bertugas sebagai anggota PASKIBRAKA tingkat propinsi.
Penjelasan :
1. Panitia
seleksi dapat dibentuk dari mulai tingkat sekolah, kabupaten, propinsi dan nasional.
2. Materi
pelatihan dapat disusun, sesuai dengan kebutuhan setempat.
3. Bila
dianggap cukup waktu, peserta latihan tidak perlu diasramakan.
Nara sumber/Pelatih/Penceramah/Fasilitator
1. Para pejabat dijajaran Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
2. Instansi terkait dan perorangan yang menguasai dan ahli sesuai dibidang materi kegiatan pelatihan.
3. Alumni PPI.
Metode Pendidikan dan Pelatihan
Tugas pengibar Bendera Merah Putih merupakan tugas besar dan sebagai suatu kehormatan bagi pemuda yang bertanggung jawab atas masa depan bangsa, maka kepadanya diberikan landasan akhlak yang kuat bahwa mereka benar-benar akan menjadi perwira bangsa.
1. metode yang dipakai dalam pendidikan dan pelatihan adalah pendekatan KELUARGA BAHAGIA yang diterapkan secara khas dalam gambaran Desa Bahagia. Di dalam tersebut, para peserta diajak menghayal kehidupan, berisi acara-acara yang pada dasarnya adalah mempraktekkan Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bimbingan kerukunan dalam setiap kegiatan di asrama maupun di luar asrama antara sesame peserta, Pembina dan pelatih, dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pembentukan suasana gembira, penuh kedisiplinan sebagai pelaksanaan tata tertib yang telah ditentukan
b. Bimbingan agama yang dianut para peserta di masjid dan tempat ibadah lainnya
c. Bimbingan pergaulan antara peserta putera dengan peserta puteri secara sehat dan wajar sesuai dengan norma agama
Tujuan
Pendidikan dan Pelatihan persiapan peserta bertujuan untuk :
1. Meningkatkan serta mengembangkan rasa kesadaran Rasional untuk mensyukuri kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Pemupukan semangat Kebangsaan, Kecintaan, turut memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
3. Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan negara yang beriman dan bertaqwa, berkesadaran ketahanan nasional, penerus nilai, serta cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
4. Mengembangkan sikap disiplin dan tertib dengan mengikutsertakan pemuda Indonesia pada peringatan hari-hari bersejarah
5. membentuk tim/petugas Pengibar Bendera dalam upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
Nara sumber/Pelatih/Penceramah/Fasilitator
1. Para pejabat dijajaran Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
2. Instansi terkait dan perorangan yang menguasai dan ahli sesuai dibidang materi kegiatan pelatihan.
3. Alumni PPI.
Metode Pendidikan dan Pelatihan
Tugas pengibar Bendera Merah Putih merupakan tugas besar dan sebagai suatu kehormatan bagi pemuda yang bertanggung jawab atas masa depan bangsa, maka kepadanya diberikan landasan akhlak yang kuat bahwa mereka benar-benar akan menjadi perwira bangsa.
1. metode yang dipakai dalam pendidikan dan pelatihan adalah pendekatan KELUARGA BAHAGIA yang diterapkan secara khas dalam gambaran Desa Bahagia. Di dalam tersebut, para peserta diajak menghayal kehidupan, berisi acara-acara yang pada dasarnya adalah mempraktekkan Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bimbingan kerukunan dalam setiap kegiatan di asrama maupun di luar asrama antara sesame peserta, Pembina dan pelatih, dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pembentukan suasana gembira, penuh kedisiplinan sebagai pelaksanaan tata tertib yang telah ditentukan
b. Bimbingan agama yang dianut para peserta di masjid dan tempat ibadah lainnya
c. Bimbingan pergaulan antara peserta putera dengan peserta puteri secara sehat dan wajar sesuai dengan norma agama
Tujuan
Pendidikan dan Pelatihan persiapan peserta bertujuan untuk :
1. Meningkatkan serta mengembangkan rasa kesadaran Rasional untuk mensyukuri kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Pemupukan semangat Kebangsaan, Kecintaan, turut memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
3. Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan negara yang beriman dan bertaqwa, berkesadaran ketahanan nasional, penerus nilai, serta cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
4. Mengembangkan sikap disiplin dan tertib dengan mengikutsertakan pemuda Indonesia pada peringatan hari-hari bersejarah
5. membentuk tim/petugas Pengibar Bendera dalam upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar